Tuesday, September 25, 2007

Cerita Dari Imam Syafi'i


Subhanalloh...

Pada suatu ketika imam syafi'i harus menghadiri majelis yang cukup jauh dari rumahnya, dan untuk sampai ke majelis tersebut beliau harus menyeberangi sungai. Setelah menempuh perjalanan yang cukup melelahkan, akhirnya imam syafi'i sampai ke majelis tersebut. Bersegeralah beliau membuka kitab yang memang sudah cukup lama tidak dibukanya, namun ketika sudah dibuka, dilihatnya kitab tersebut sudah dipenuhi oleh semut. Kemudian dengan serta merta imam syafi'i menunda majelis tersebut karena beliau hendak mengantarkan para semut itu kembali ke tempatnya (dirumah beliau) karena khawatir semut-semut tersebut akan terpisah dari para keluarganya.

Wallohu'alam,
Kajian ramadhan dzuhur, Graha XL

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Tuesday, May 29, 2007

Kematian


Sudah 2 pekan ini ane menghadiri liqo dengan pembahasan tentang dzikrul maut, membahas dari mulai adab terhadap yang sakit dan rencananya akan ada praktek pengurusan jenazah...

Minggu depan inshaALLOH praktek akan dilakukan, untuk praktek ini dibutuhkan seorang yang bersedia menjadi mayit untuk praktek dan ane mengajukan diri.

Memang sudah cukup lama ane kerap kali memikirkan tentang kematian, rasa takut yang terus mendera apalagi jika menjelang tidur,.. Bukan takut akan saat kematian tapi takut akan kehidupan setelah kematian yang akan ane jalanin.

Entah seperti apa kelak ane akan menjalaninya, dengan rahmat ALLOH kah atau dengan murka-NYA... Astaghfirulloh...

Friday, May 18, 2007

Udah Lama

Udah lama blog ini ga ane isi, ane diemin begitu aja,. Ane jadi inget... blog ini adalah cerminan semangat ane untuk kembali bangkit berdakwah, ane udah ber azzam untuk kembali... Yah kalau inget dulu waktu ane masih aktif dakwah, hati ini rasanya tenang, tapi lama-lama seiring semakin banyaknya kegiatan dan waktu yang tersita, maka dakwah ane lama-lama redup dan hampir mati,. sedih rasanya..

Ya ALLOH jangan kau buat keras hati ini, dengan segala kemalasan ane untuk bangkit menimba ilmu agama-MU serta mensyiarkannya...

Buat temen2 yang kaya ane, jangan pernah melenakan perasaan seperti ane yah, males, males dan malesssss... itu bujuk rayu syaiton..

Ane jadi malu sendiri sekarang kalau berharap masuk surga, atau kalau ane minta tolong sama ALLOH... sedang ane aje kaya begini, jarang-jarang inget sama ALLOH.

ENGKAU yang Maha membolak balikan hati, tetapkan hati ane dalam agama-MU
Jadi inget sama nasyid Izis..

"Tuhan kuseretkan langkahku, hasung dosa kan kulebur..
Ku hapus dosa ku hempas nista, izinkan aku kembali......."

:(

Tuesday, April 17, 2007

Mengakhirkan dan Meninggalkan Sholat


Dikutip dari Kitab Habib Hasan bin Sholeh Al-Bahr Al-Jufri

Saudara-saudara Rahimakumullah, ketahuilah bahwa sesungguhnya bencana yang dahsyat, perbuatan yang paling buruk, dan aib yang paling nista adalah kurangnya perhatian masyarakat kita pada Sholat Lima Waktu, Sholat Jum'at dan Sholat Berjamaah, padahal semua itu adalah ibadah-ibadah yang dengannya Allah meninggikan derajat dan menghapuskan dosa-dosa maksiat. Dan sholat adalah cara ibadah seluruh penghuni bumi dan langit.

Rasulullah SAW bersabda: "Langit merintih dan memang ia pantas merintih, karena pada setiap tempat untuk berpijak terdapat malaikat yang bersujud atau berdiri (sholat) kepada Allah Azza Wa Jalla." (HR. Imam Turmudzi, Ibnu Majah dan Ahmad)

Orang yang meninggalkan sholat karena dilalaikan oleh urusan dunia akan celaka nasibnya, berat siksanya, merugi perdagangannya, besar musibahnya, dan panjang penyesalannya.

Dengarkanlah nasihatku tentang nasib orang yang meninggalkan sholat, baik semasa hidup maupun setelah meninggal. Sesungguhnya Allah merahmati orang yang mendengarkan nasihat kemudian memperhatikan dan mengamalkannya.

Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya sholat adalah kewajiban yang ditentukan waktunya bagi orang-orang yang beriman." (QS. An-Nisa', 4:103)

Abu Hurairah RA meriwayatkan, "Setelah Isya' aku bersama Umar bin Khattab RA pergi ke rumah Abu Bakar AsShiddiq RA untuk suatu keperluan. Sewaktu melewati pintu rumah Rasulullah SAW, kami mendengar suara rintihan. Kami pun terhenyak dan berhenti sejenak. Kami dengar beliau menangis dan meratap."

"Ahh..., andaikan saja aku dapat hidup terus untuk melihat apa yang diperbuat oleh umatku terhadap sholat. Ahh..., aku sungguh menyesali umatku."

"Wahai Abu Hurairah, mari kita ketuk pintu ini," kata Umar RA. Umar kemudian mengetuk pintu. "Siapa?" tanya Aisyah RA. "Aku bersama Abu Hurairah."

Kami meminta izin untuk masuk dan ia mengizinkannya. Setelah masuk, kami lihat Rasulullah SAW sedang bersujud dan menangis sedih, beliau berkata dalam sujudnya:

"Duhai Tuhanku, Engkau adalah Waliku bagi umatku, maka perlakukan mereka sesuai sifat-Mu dan jangan perlakukan mereka sesuai perbuatan mereka."

"Ya Rasulullah, ayah dan ibuku menjadi tebusanmu. Apa gerangan yang terjadi, mengapa engkau begitu sedih?"

"Wahai Umar, dalam perjalananku ke rumah Aisyah sehabis mengerjakan sholat di mesjid, Jibril mendatangiku dan berkata, "Wahai Muhammad, Allah Yang Maha Benar mengucapkan salam kepadamu," kemudian ia berkata, "Bacalah!"

"Apa yang harus kubaca?"

"Bacalah: "Maka datanglah sesudah mereka pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan sholat dan memperturutkan hawa nafsunya, mereka kelak akan menemui kesesatan." (QS. Maryam, 19:59)

"Wahai Jibril, apakah sepeninggalku nanti umatku akan mengabaikan sholat?"

"Benar, wahai Muhammad, kelak di akhir zaman akan datang sekelompok manusia dari umatmu yang mengabaikan sholat, mengakhirkan sholat (hingga keluar dari waktunya), dan memperturutkan hawa nafsu. Bagi mereka satu dinar (uang) lebih berharga daripada sholat." Hadits ini juga diriwayatkan oleh Ibnu Umar RA.

Abu Darda` berkata, "Hamba Allah yang terbaik adalah yang memperhatikan matahari, bulan dan awan untuk berdzikir kepada Allah, yakni untuk mengerjakan sholat."

Diriwayatkan pula bahwa amal yang pertama kali diperhatikan oleh Allah adalah sholat. Jika sholat seseorang cacat, maka seluruh amalnya akan ditolak.

Rasulullah SAW bersabda: "Wahai Abu Hurairah, perintahkanlah keluargamu untuk sholat, karena Allah akan memberimu rezeki dari arah yang tidak pernah kamu duga."

Atha' Al-Khurasaniy berkata, "Sekali saja seorang hamba bersujud kepada Allah di suatu tempat di bumi, maka tempat itu akan menjadi saksinya kelak di hari kiamat. Dan ketika meninggal dunia tempat sujud itu akan menangisinya."

Rasulullah SAW bersabda: "Sholat adalah tiang agama, barang siapa menegakkannya, maka ia telah menegakkan agama, dan barang siapa merobohkannya, maka ia telah merobohkan agama." (HR. Imam Baihaqi)

"Barang siapa meninggalkan sholat dengan sengaja, maka ia telah kafir." (HR. Bazzar dari Abu Darda`), kafir yang dimaksud disini adalah ingkar terhadap perintah Allah karena perbuatan orang kafir adalah tidak pernah shalat. Dalam Shahih Muslim dijelaskan bahwa Rasulullah saw bersabda yang membedakan antara orang beriman dengan orang kafir adalah shalat. Maka maukah kita disamakan dengan orang kafir, padahal Rasulullah saw bersabda"Barang siapa mengikuti kebiasaan suatu kaum maka dia termasuk kaum tersebut". Orang2 kafir adalah orang yang tidak pernah shalat, maukah kita termasuk golongan mereka.

"Barang siapa bertemu Allah sedang ia mengabaikan sholat, maka Allah sama sekali tidak akan mempedulikan kebaikannya." (HR. Thabrani)

"Barang siapa meninggalkan sholat dengan sengaja, maka terlepas sudah darinya jaminan Muhammad." (HR. Imam Ahmad dan Baihaqi)

"Allah telah mewajibkan sholat lima waktu kepada hamba-Nya. Barang siapa menunaikan sholat pada waktunya, maka di hari kiamat, sholat itu akan menjadi cahaya dan bukti baginya. Dan barang siapa mengabaikannya, maka ia akan dikumpulkan bersama Firaun dan Haman." (HR. Ibnu Hibban dan Ahmad) .

*Wasiat ini mudah-mudahan sangat bermanfaat buat kita semuanya umat Islam. Tugas kita semua untuk saling mengingatkan sesama Muslim akan pentingnya Sholat!

smoga bermanfaat,
amy@mca.co.id

Copy paste dari www.dudung.net :P

Friday, April 13, 2007

Dialah Maha Penjamin Rizki

Oleh KH. Abdullah Gymnastiar

Sungguh ALLOH adalah Dzat yang Mahasempurna segala-galanya. Sangat pasti tiada celah kekurangan pada Dzat ALLOH walau barang sedikitpun jua. Dia-lah yang Mahapeka terhadap segala kebutuhan, lintasan hati, harapan, dan keinginan hamba-hambanya. Samasekali tidak ada yang luput dalam perhitungan ALLOH, semuanya pasti dengan Mahacermat ALLOH mengetahui-Nya.

Dan hanya Dia-lah ALLOH, satu-satunya Dzat yang kuasa memenuhi segala harapan, menyempurnakan segala nikmat, menghapuskan seluruh dosa, dan menyembunyikan setiap aib.

ALLOH-lah satu-satunya Dzat yang menciptakan lambung, dan ALLOH amat sangat tahu kebutuhan lambung kita. Kapan dibuat lapar, yang berarti kita membutuhkan rizki berupa makanan. Dia-lah ALLOH yang menciptakan rasa lelah sehingga kita harus istirahat, yang berarti kita membutuhkan rizki berupa kantuk, subhanallah. Dia-lah ALLOH yang menciptakan tubuh kita mengeluarkan keringat dan bau-bauan sehingga tidak segar kalau tidak mandi. Ini berarti kita membutuhkan rizki bernama air untuk mandi. Rasanya kalau kita tidak berkeringat dan bersih terus, kita tidak akan butuh air untuk mandi.

Dia-lah ALLOH yang menciptakan suhu yang dingin sehingga kita butuh rizki berupa baju penghangat. Dia-lah ALLOH yang menciptakan hujan deras dan teriknya matahari sehingga kita membutuhkan rizki berupa rumah untuk berteduh, aman dari terpaan panas, aman dari cengkraman dingin. ALLOH ternyata yang membuat segala kebutuhan kita, dan ALLOH-lah satu-satunya yang mampu mencukupi kebutuhan kita, karena Dia-lah yang tahu persis kebutuhan kita. Dia-lah ALLOH pencipta segala jalan sebab sampainya rizki kepada kita.

Sedangkan rizki yang lebih mahal dari semua itu adalah rizki berupa makanan untuk ruhani kita. Tidak cukup kita punya sandang, pangan, dan papan kalau hati kita tidak tentram. Tidak cukup kita punya rumah mewah kalau hati ini tidak tenang. Kita butuh rizki untuk makanan kalbu kita. Kita butuh karunia ALLOH yang membuat kita bisa menikmati episode apapun yang terjadi dalam hidup ini. Kita butuh hidayah, petunjuk jalan, agar jelas kemana tujuan hidup ini.

Jangan-jangan kita melangkah tiap hari, tapi tidak tahu tujuan hidup kita. Lucu! Kita hidup lama, tapi kita tidak mengerti kemana arah tujuan hidup ini. Maka, kita butuh furqan (pembeda) yang hak dan yang batil. Kita butuh taufik yang membuat kita bersemangat dalam beribadah, yang membuat kita ikhlas dalam beramal. Kita butuh hikmah sehingga tersingkap rahasia dibalik setiap kejadian yang ada. Kita butuh ketentraman dari hiruk-pikuk, dari terjadi atau tidak terjadi, atau dari ada dan tiada. Kita butuh rizki untuk memahami aneka kejadian yang terjadi. Kita butuh rizki yang bernama mantapnya keyakinan kepada ALLOH, supaya kita sadar bahwa semua ini bukan milik kita, tapi milik ALLOH. Sungguh, kita butuh rizki berupa keyakinan, karena kalau kia sudah merasa dunia ini milik kita, kita akan takut kehilangan. Kalau kita merasa dunia ini milik seseorang, kita jadi takut tidak kebagian. Kita butuh keyakinan bahwa segalanya milik ALLOH.

Semua ini lebih tinggi dari rizki lahiriah. Sebab, apa artinya makanan enak kalau hati enek. Apa artinya punya rumah luas tapi hatinya sempit. Apa artinya dikasih uang banyak tapi kalbunya miskin. Apa artinya diberi penampilan indah tapi hatinya busuk. Namun tetap, kita membutuhkan kedua-duanya. Lalu, siapa sekarang yang mampu memenuhi semua kebutuhan kita ini, selain ALLOH?!

Anehnya, saat kondisi bangsa seperti ini, orang lebih sibuk untuk pelit daripada bersedekah. Padahal, sungguh ALLOH akan membagikan rizki kepada siapa saja yang dia kehendaki, tanpa batas. Artinya, kalau kita butuh rizki, mintalah kepada ALLOH.

Lihatlah bayi, ketika rasa lapar menghampirinya, ia menangis, dan dapatlah ia rizkinya, berupa ASI. Lain lagi, ketika beranjak besar dan menjadi anak-anak, "Mamah lapar...!". "Ambil sendiri!" Kata Ibunya. "Lho kok sekarang enggak mempan lagi dengan rengekan, apalagi dengan tangisan seperti dulu?!". Kenapa? Sebab ALLOH sudah memberinya ilmu, memberi umur, memberi kekuatan, dan memberi pengalaman supaya dia ketemu dengan jatah rizkinya. Yang pasti, semua makhluk yang ALLOH ciptakan sudah lengkap rizkinya.

Ah, Sahabat. Lihat saja rizki seekor anak burung elang. Ibunya pagi-pagi sudah terbang mencari makanan untuk dia dan anak-anaknya. Dengan ketajaman sorot matanya, sebentar saja terbang, sekelebat kemudian menukik menyergap seekor ulat di dahan pohon, dan kemudian ia kembali terbang menuju sarang, menemui anaknya yang memang belum bisa terbang. Maka bertemulah si anak elang ini dengan rizkinya berupa seekor ulat. Atau kita lihat rizki semut, silahkan sembunyikan sepotong kue di dalam laci yang tidak diketahui oleh ayah, ibu, dan juga adik, dikunci pula lacinya. Jangan kaget kalau semut tahu, kenapa? Karena ALLOH-lah yang memberi tahu, melalui syaraf penciumannya yang memang begitu tajam.

Dikisahkan pada suatu ketika ada seorang ulama yang ingin membuktikan, benar tidak sih ALLOH itu Maha Penjamin Rizki, Maha Mencukupi segala kebutuhan. "Ya ALLOH bukan diri ini tidak yakin kepada-Mu, tapi ya ALLOH saya ingin tahu bagaimana Engkau menjamin rizki hamba-hamba-Nya. Saya yakin kepadamu, tapi kalau Engkau tunjukkan jaminan-Mu, saya akan lebih yakin lagi kepada-Mu. Sungguh saya tidak niat meragukan-Mu. Saya mau pergi ke hutan, dan saya ingin membuktikan apakah Engkau masih menjamin rizki saya di belantara hutan sana". Demikian gumamnya dalam hati.

Dia pun pergi menyusuri lebatnya belantara hutan, setelah beberapa jam, sampailah ia di tengah hutan yang jauh kesana-kemari, perutnya mulai terasa lapar dan bibirnya pun sudah mulai terasa kering, tapi masih dapat ia tahan. Tidak dinyana, jauh di kerimbunan pohon dan semak-semak, terlihat ada sekelompok pendaki gunung yang kalau tidak menghindar pasti akan berpapasan perjalanan dengannya. Segera bersembunyilah ia ke semak-semak. Baru saja masuk ke semak-semak, hujan turun dengan derasnya sehingga memaksa ia masuk lari ke gua yang ada tepat di bawah tebing di samping tempat persembunyiannya. Larilah si ulama ini ke sana. Ternyata para pendaki pun berlari mencari perlindungannya ke gua yang sama.

"Wah, gawat nih, kalau begini harus pura-pura pingsan" Bisik si ulama. Pura-pura pingsanlah si ulama itu. "Wah ada orang pingsan, nih." Para pendaki yang menemukan si ulama yang sedang pingsan di gua sangat kaget, dengan sigap mereka siap-siap memberikan pertolongan.

"Jangan-jangan dia kelaparan, coba periksa mulut dan perutnya". "Kalau begitu, mulut saya mau saya tutup" Bisik si ulama dalam hati. Maka, dengan sekuat tenaga si ulama ini pun berusaha mengatupkan mulutnya.

"Iya nih, mulutnya sampai susah dibuka, mari kita coba buka paksa. Siapkan air dan makanan untuknya" Kata para pendaki itu. Maka, dipaksalah si ulama itu untuk bisa minum beberapa teguk air dan mengunyah beberapa potong roti, allahuakbar. Sungguh terlalu bodoh kalau kita ini tidak yakin dengan jaminan ALLOH.

Nah, Sahabat. Adapun jikalau ingin terjamin rizki, ALLOH telah menjanjikannya."Wamayawakkal allah fahua hasbu". [Q.S. At Thalaq (65):3].

Dan barangsiapa yang hatinya bulat, tanpa celah, tanpa ada retak, tanpa ada lubang sedikit pun. Bulat, total, penuh, hatinya hanya kepada ALLOH, bakal dicukupi segala kebutuhannya, subhanallah.

Karenanya beruntunglah bagi siapapun yang bersungguh-sungguh tujuan hidupnya hanya kepada ALLOH, karena selain ALLOH terlalu kecil untuk menjadi cita-cita, terlalu kecil untuk menjadi tujuan. Hanya ALLOH-lah tujuan dari segalanya. Hanya ALLOH-lah penjamin rizki setiap hamba-Nya.

Thursday, April 12, 2007

Tuesday, April 10, 2007

Tidak Akan Pernah Merasa Cukup


Pada suatu waktu disuatu tempat, ada seorang guru dengan 3 orang muridnya...
Oleh guru tersebut mereka disuruh masuk ke sebuah goa yang sangat gelap sekali dan disuruh mengambil apa yang ada didalamnya sesuka hati.....

Ketiga murid itupun masuk kedalam goa dan mengambil sesuatu yang ada didalamnya... Murid pertama hanya mengambil sedikit,.... Murid kedua mengambil biasa-biasa saja,.... dan murid ketiga mengambil sangat banyak...Lalu merekapun keluar dari goa.

Setibanya diluar goa, sang guru menyuruh mereka melihat apa yang telah mereka dapat, Ternyata BERLIAN.... betapa terkejut ketiga murid itu...

Murid pertama bergumam, "Andai aku ambil lebih banyak"
Murid kedua juga berkata, "Kenapa ga aku ambil sebanyak-banyaknya tadi....."
Murid ketiga tak kalah menyesal, "Bodoh banget, kenapa cuma segini, coba lebih banyak"

Lalu sang guru berkata... "Apa kalian menyesal"
Ketiga muridnya kompak menjawab... "SANGAT"

"Goa itu ibarat dunia, dan berlian itu ibarat pahala, dan kau baru akan tau nilai dari pahala itu setelah kau mati. Saat semuanya sudah terlambat, saat pintu taubat telah tertutup, tiba saat penyesalan.... Kau pasti tidak akan pernah merasa cukup andai kau tau apa yang akan kau dapat...

Yang telah mengambil banyak saja masih merasa menyesal apalagi yang tidak mengambil sama sekali.. yang menyia-nyiakan masanya....

Wallohu'alam Bishowab

Berbuatlah karena mengharap ridho-NYA



Thursday, April 5, 2007

Kenangan Bersama Bapak


"Hujan kau ingatkan aku tentang satu rindu….Dimasa yang lalu….. "

Sepenggal lirik lagu diatas selalu mengingatkan aku akan sebuah kenangan…

Dulu saat masih dikelas 5 Madrasah Ibtidaiyah… Pada saat libur sekolah, aku biasa mengikuti pesantren kilat yang biasa di adakan di masjid yang letaknya tidak terlalu jauh dari rumah…
Pada suatu sore saat tiba waktunya pulang, tiba-tiba langit berubah mendung dan akhirnya menurunkan air hujan yang deras… Sempat panik juga karena hujan lumayan lebat… Ku lihat satu persatu temanku pulang dijemput oleh orang tua mereka dengan menggunakan payung…

Sudah cukup banyak anak yang sudah pulang dan hanya tinggal aku dan beberapa orang kawan yang tinggal… Dalam hati aku berkata “Ada yang jemput aku tidak ya ?????…” Rasanya mau menangis…
Hingga tak lama dari kejauhan kulihat sosok seseorang yang amat sangat aku cintai, dengan payung ditangan beliau melangkah tegap menerjang hujan…

Bapak datang menjemput….

Saat tiba dipelataran masjid aku langsung menghampiri dan segera berjalan disamping beliau….. Sesekali ku lihat wajah bapak teduh rasanya, betapa beliau sangat berusaha melindungi aku dari guyuran hujan tanpa memikirkan keadaan dirinya yang sudah kuyup dengan air.

Betapa aku tidak akan pernah melupakan saat itu, mungkin kedengaran sangat biasa… Tapi sangat berkesan… Hingga saat ini… Kenangan manis itu akan abadi terasa… Dan rasanya tidak akan pernah hilang dari ingatan sampai kapanpun…
Hujan selalu mengingatkan aku pada bapak ku tercinta… Semakin ingat dan semakin rindu

Bapak terima kasih, kau telah mendidik dan membesarkan ku selama ini
Bapak kau adalah guru ku yang terbaik di sepanjang usia ku yang telah membimbing aku meniti jalan menuju kepada ALLOH

Ya ALLOH semoga kau berkenan membalas segala kebaikan nya, menerimanya dan meridhoinya dihadirat-MU…

I Love U Sooooo Much… I Really Miss U
Saat ini saat hujan, saat rindu bersama mu... :(

Friday, March 30, 2007

Tips Bagi Yang Rumahnya Kurang Luas :)


Pada suatu desa yang jauh disana.... Terdapat sebuah keluarga yang terdiri dari 7 orang, yaitu abi umi dan ke 5 anaknya... Mereka tinggal di sebuah rumah yang sangat kecil sekali....Hingga suatu saat...

Abi : "Rasanya abi dah ga sanggup tinggal di rumah kecil ini mi, sumpek banget :( ..."
Umi : "Sabar abi, abi ga boleh begitu dong. Bi, umi pernah denger katanya di desa sebelah ada Kyai yang bisa memecahkan berbagai masalah atas ijin ALLOH... mungkin abi bisa pergi kesana.
Abi : "Ok deh mi, akan abi coba.... :)"

Kemudian sang abi pun pergi

Abi : "Assalamu'alaikum wr wb... Tok tok tok..."
Kyai : "Wa'alaikumussalam wr wb, Silahkan masuk akhina kareem"
Abi : "Pak Kyai, Ane mau curhat nih, sekalian mau minta nasehat atas kondisi yang sekarang terjadi pada diri ane dan keluarga"
Kyai : "Silahkan ente ceritain masalahnya, mudah-mudahan ane bisa bantu"
Abi : "Begini ceritanya, ane tinggal di sebuah rumah yang sangat kecil dengan istri dan 5 anak, semakin lama rumah itu terasa amat sempit, keadaannya pun sudah sangat terasa tidak nyaman dan sumpek, sedang untuk membeli rumah yang lebih luas ane ga punya uang. Gimana caranya ya supaya dengan keadaan yang seperti itu rumah ane bisa tetap terasa luas dan nyaman... "
Kyai : "Ya udah, sekarang ente pergi ke pasar trus beli 2 pasang bebek, peliharalah di dalam rumah selama seminggu, inget yah harus di dalam rumah. Setelah seminggu ente balik lagi ke sini yee.."
Abi : "Weleeeehhhhh, Ga salah tuh Kyai...."
Kyai : "Ente mau nurutin saran ane kaga ?????..."
Abi : "Ok...Ok.., Ya udah ane pamit pak Kyai, seminggu lagi ane datang"

Abi pun sepulangnya dari tempat pak Kyai segera pergi ke pasar dan membeli 2 pasang bebek untuk dipelihara di dalam rumahnya...... Setelah seminggu berlalu.... Abi pun kembali ke rumah pak Kyai...

Abi : "Assalamu'alaikum wr wb... Tok tok tok..."
Kyai : "Wa'alaikumussalam wr wb, Silahkan masuk akhina kareem"
Abi : "Ane datang lagi pak Kyai.... (dengan muka yang agak menekuk :P)
Kyai : "Gimana kabar ente nih...Dan gimana kabar rumah ente"
Abi : "Buruk Kyai.. Dan rumah ane seperti di kandang bebek..."
Kyai : "Ya udah, sekarang ente pergi ke pasar trus beli 2 pasang kambing, peliharalah di dalam rumah selama seminggu, inget yah harus di dalam rumah. Setelah seminggu ente balik lagi ke sini yee.."
Abi : "Weleeeeeeeeeeeeeeeehhhhh, Ga salah tuh Kyai...."
Kyai : "Ente mau nurutin saran ane kaga ?????..."
Abi : "Ok...Ok.., Ya udah ane pamit pak Kyai, seminggu lagi ane datang"

Abi pun sepulangnya dari tempat pak Kyai segera pergi ke pasar dan membeli 2 pasang kambing untuk dipelihara di dalam rumahnya...... Setelah seminggu berlalu.... Abi pun kembali ke rumah pak Kyai...

Abi : "Assalamu'alaikum wr wb... Tok tok tok..."
Kyai : "Wa'alaikumussalam wr wb, Silahkan masuk akhina kareem"
Abi : "Ane datang lagi pak Kyai.... (dengan muka yang menekukkkkkk......)
Kyai : "Gimana kabar ente nih...Dan gimana kabar rumah ente"
Abi : "Sangat buruk Kyai.. Dan rumah ane seperti di Neraka...:(( "
Kyai : "Ya udah, sekarang ente pergi ke pasar trus beli 2 pasang Sapi, peliharalah di dalam rumah selama seminggu, inget yah harus di dalam rumah. Setelah seminggu ente balik lagi ke sini yee.."
Abi : "Gabrukkkkk Weleeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeehhhhh, Ga salah tuh Kyai...."
Kyai : "Ente mau nurutin saran ane kaga ?????..."
Abi : "Ok...Ok.., Ya udah ane pamit pak Kyai, seminggu lagi ane datang"

Abi pun sepulangnya dari tempat pak Kyai segera pergi ke pasar dan membeli 2 pasang Sapi untuk dipelihara di dalam rumahnya...... Setelah seminggu berlalu.... Abi pun kembali ke rumah pak Kyai...

Abi : "Assalamu'alaikum wr wb... Tok tok tok..."
Kyai : "Wa'alaikumussalam wr wb, Silahkan masuk akhina kareem"
Abi : "Ane datang lagi pak Kyai.... (dengan muka yang udah ga ada bentuknya ..... hehehehehe)
Kyai : "Gimana kabar ente nih...Dan gimana kabar rumah ente"
Abi : "Sangat Amat Teramat Buruk Kyai.. Dan rumah ane seperti di Neraka Jahannnnaaaammmmm..."
Kyai : "Alhamdulillah kalau begitu.... Nah sekarang ente pulang dan jual 2 pasang bebek yang ada di rumah ente, dan seperti biasa seminggu lagi ente balik lagi ke sini ye.."
Abi : "Siap pak Kyai...(Dengan wajah sedikit berbinar)..."

Akhirnya Abi pun pulang ke rumahnya dan membawa 2 pasang bebek untuk di jual kepasar,. Seminggu kemudian abi pun kembali ke rumah Kyai....

Abi : "Assalamu'alaikum wr wb... Tok tok tok..."
Kyai : "Wa'alaikumussalam wr wb, Silahkan masuk akhina kareem"
Abi : "Ane datang lagi pak Kyai.... (dengan muka yang agak lumayan ceria gituuuuuu)
Kyai : "Gimana kabar ente nih...Dan gimana kabar rumah ente"
Abi : "Lumayan lah Kyai.. Terasa lebih nyaman dari sebelumnya..."
Kyai : "Alhamdulillah kalau begitu.... Nah sekarang ente pulang dan jual 2 pasang kambing yang ada di rumah ente, dan seperti biasa seminggu lagi ente balik lagi ke sini ye.."
Abi : "Siap pak Kyai...(Dengan wajah berbinar)..."

Akhirnya Abi pun pulang ke rumahnya dan membawa 2 pasang kambing untuk di jual kepasar,. Seminggu kemudian abi pun kembali ke rumah Kyai....

Abi : "Assalamu'alaikum wr wb... Tok tok tok..."
Kyai : "Wa'alaikumussalam wr wb, Silahkan masuk akhina kareem"
Abi : "Ane datang lagi pak Kyai.... (dengan muka yang berbinar binar..... )
Kyai : "Gimana kabar ente nih...Dan gimana kabar rumah ente"
Abi : "Alhamdulillah pak Kyai.. Terasa nyaman dan sangat asriiiiiiiiii..."
Kyai : "Alhamdulillah kalau begitu.... Nah sekarang ente pulang dan jual 2 pasang sapi yang ada di rumah ente, dan seperti biasa seminggu lagi ente balik lagi ke sini ye.."
Abi : "Siap grak pak Kyai...(Dengan wajah ceria berbinar senang ... dan ....oh... sulit untuk dijelaskan )..."

Dengan langkah yang sangat mantabbbbb akhirnya abi pun pulang ke rumahnya dan membawa 2 pasang sapi untuk dijual ke pasar. Seminggu kemudian abi pun datang lagi ke rumah pak Kyai.

Abi : "Assalamu'alaikum wr wb... Tok tok tok..."
Kyai : "Wa'alaikumussalam wr wb, Silahkan masuk akhina kareem"
Abi : "Ane datang lagi pak Kyai.... (dengan muka terlihat sangat sejuk ... sesejuk air telaga surga.... )
Kyai : "Gimana kabar ente nih...Dan gimana kabar rumah ente"
Abi : "Alhamdulillah Subhanalloh... ALLOHU AKBAR....pak Kyai.. Terasa seperti di Surgaaaaaaaaaaa..."
Kyai : "Alhamdulillah kalau begitu.... Jadi sekarang gimana dengan permasalahan ente yang waktu itu..."
Abi : "Sudah terselesaikan pak Kyai..... Ane sudah merasakan keluasan dan kenyaman di rumah ane, tanpa harus menambah sejengkalpun luas dari rumah ane..."
Kyai : "Nah.. Keluasan kecukupan kenyamanan itu bukan terlihat dari materi yang kita punya, tapi adanya dihati kita... Semakin luas rasa syukur dengan apa yang telah dikaruniakan... akan terasa cukup karunia itu...

Wallohu'alam bishowab...
Cerita ini didengar disebuah pengajian...
Semoga Bermanfaat...
Jum'at Ceria.... Waiting for Sunday :)

Wednesday, March 28, 2007

Selalu Tampak Indah



"Niat untuk selalu tampak indah dan menarik adalah suatu kewajaran, namun Allah Maha Mengetahui apa-apa yang melintas di hati kita, apabila niat kita tergelincir ke dalam kemaksiatan dan kesia-siaan bisa jadi Allah akan memberikan jalan terbukanya bencana bagi kita, oleh karenanya bersungguh-sungguhlah berniat hanya untuk menggapai ridha Allah." (Aa Gym)




Tuesday, March 27, 2007

Tidak Akan Kecewa



”Tidak akan kecewa bagi yang melaksanakan istikharah dan tidak akan menyesal bagi orang yang suka bermusyawarah dan tidak ada kekurangan bagi orang yang suka berhemat”


(HR.Thabrani)

Friday, March 16, 2007

Makan Dengan Tangan Kiri


"Ayo ... Mana tangan bagusnya deee..."
Kata-kata itu yang biasa diucapkan kalau kita memberi sesuatu kepada adik kita atau kepada anak yang lebih kecil... Dan dari kecilpun kita sudah dibiasakan oleh orang tua kita untuk selalu menggunakan tangan kanan untuk menerima sesuatu terlebih lagi untuk makan.

Makan dengan tangan kanan juga merupakan sunnah nabi yang sudah menjadi kebiasaan kita di indonesia khususnya dan muslim pada umumnya. Kita semua mungkin sering mendengar kata-kata "Siapa yang mengikuti suatu kaum maka ia masuk ke dalam golongan kaum itu", dan "umat ku adalah yang mengikuti sunnah ku" (ku disini adalah Nabi Muhammad saw.)

Namun betapa sedih hati ini kala melihat seorang muslim yang dengan bangganya makan dengan menggunakan garpu ditangan kirinya dan menyuap makanan yang ada didepannya dengan garpu tersebut. Memang itu adalah salah satu aturan yang terjadi kala kita makan di restoran (misalnya untuk makan steak) dan biasa disebut dengan table manner.

Apakah kita menyadari kalau hal ini merupakan bagian dari GHAZWUL FIKRI (perang pemikiran) yang sedang gencar dilakukan untuk menjauhkan umat islam dari nilai-nilai keislamannya. Dan apakah kita menyadari bahwa kita telah mengikuti cara suatu kaum dan maka kita akan termasuk dalam golongan kaum itu, dan apakah kita menyadari juga bahwa kita telah meninggalkan sunnah yang akan membawa kita menjadi umat Nabi junjungan kita Muhammad saw.

Mungkin memang banyak sunnah yang masih belum kita jalani, namun apakah harus kita meninggalkan sunnah yang sudah biasa kita jalani.

Semoga kelak di akhirat engkau ya habibiy... habibana...Rasulullah Muhammad saw berkenan memberikan syafaat mu kepada kami, dan semoga kami bisa mengangkat wajah kami untuk menatap engkau bukan malah menunduk malu atas perbuatan kami di dunia fana ini.

Wallohu'alam..
Mohon dikoreksi jika ada kesalahan.
Teruntuk saudara/i ku seiman... Mari bangkitkan sunnah :)

Friday, March 9, 2007

Jika ia sebuah CINTA..


[By. Unknown]

Jika ia sebuah cinta..
Ia tidak mendengar..
Namun senantiasa bergetar..

Jika ia sebuah cinta..
Ia tidak buta..
Namun senantiasa melihat dan merasa..

Jika ia sebuah cinta..
Ia tidak menyiksa..
Namun senantiasa menguji..

Jika ia sebuah cinta..
Ia tidak memaksa..
Namun senantiasa berusaha..

Jika ia sebuah cinta..
Ia tidak cantik..
Namun senantiasa menarik..

Jika ia sebuah cinta..
Ia tidak datang dengan kata-kata..
Namun senantiasa menghampiri dengan hati..

Jika ia sebuah cinta..
Ia tidak terucap dengan kata..
Namun senantiasa hadir dengan sinar mata..

Jika ia sebuah cinta..
Ia tidak hanya berjanji..
Namun senantiasa mencobaMemenangi..

Jika ia sebuah cinta..
Ia mungkin tidak suci..
Namun senantiasa tulus..

Jika ia sebuah cinta..
Ia tidak hadir karena permintaan..
Namun hadir karena ketentuan..

Jika ia sebuah cinta..
Ia tidak hadir dengan kekayaan dan Kebendaan..
Namun hadir karena pengorbanan dan kesetiaan..

Rencana ALLOH pasti indah


Kutipan dari sebuah website...

Ketika aku masih kecil, waktu itu ibuku sedang menyulam sehelai kain.Aku yang sedang bermain di lantai, melihat ke atas dan bertanya, apa yang ia lakukan. Ia menerangkan bahwa ia sedang menyulam sesuatu di atas sehelai kain.
Tetapi aku memberitahu kepadanya, bahwa yang kulihat dari bawah adalah benang ruwet. Ibu dengan tersenyum memandangiku dan berkata dengan lembut : Anakku, lanjutkanlah permainanmu, sementara ibu menyelesaikan sulaman ini nanti setelah selesai, kamu akan kupanggil dan kududukkan di atas pangkuan ibu dan kamu dapat melihat sulaman ini dari atas.
Aku heran, mengapa ibu menggunakan benang hitam dan putih, begitu Semrawut menurut pandanganku.
Beberapa saat kemudian, aku mendengar suara ibu memanggil, Anakku, mari kesini, dan duduklah di pangkuan ibu.Waktu aku lakukan itu, aku heran dan kagum melihat bunga-bunga yang indah, dengan latar belakang pemandangan matahari yang sedang terbit,sungguh indah sekali. Aku hampir tidak percaya melihatnya, karena dari bawah yang aku lihat hanyalah benang-benang yang ruwet.
Kemudian ibu berkata, Anakku, dari bawah memang nampak ruwet dan kacau, tetapi engkau tidak menyadari bahwa di atas kain ini sudah ada gambar yang direncanakan, sebuah pola, ibu hanya mengikutinya. Sekarang, dengan melihatnya dari atas kamu dapat melihat keindahan dari apa yang ibu lakukan.
Sering selama bertahun-tahun, aku melihat ke atas dan bertanya kepada Allah,Allah, apa yang Engkau lakukan? Ia menjawab: Aku sedang menyulam kehidupanmu.Dan aku membantah, Tetapi nampaknya hidup ini ruwet, benang-benangnya banyak yang hitam, mengapa tidak semuanya memakai warna yang cerah?Kemudian Allah menjawab: Hamba-Ku, kamu teruskan pekerjaanmu, dan Aku juga menyelesaikan pekerjaan-Ku di bumi ini. Satu saat nanti Aku akan memanggilmu ke sorga dan mendudukkan kamu dipangkuan - Ku, dan kamu akan melihat rencana- Ku yang indah dari sisi-Ku.
Subhanallah...Beruntunglah orang-orang yang mampu menjaring ayat indah Allahdari keruwetan hidup di dunia ini. Semoga Allah berkenan menumbuhkan kesabaran dan mewariskan kearifan dalam hati hamba-Nya agar dapat memaknai kejadian2 dalam perjalanan hidupnya, seruwet apapun itu. Amin....

Membawa obor dan seember air


Rabiah Aladawiyah [713 - 801 M]

Aku membawa obor dan seember air, untuk membakar surga dan memadamkan neraka karena aku ingin manusia beribadah dan beramal bukan karena ingin mendapat surga-Mu dan menjauhkan neraka-Mu, tapi semata-mata karena Engkau.

Thursday, March 8, 2007

Inkisarul Qalb



Setiap dari kita mestilah pernah atau akan mengalami frustasi
Didalam makrifah hal ini dinamakan Inkisarul qalb (kekecewaan yg seakan menghancurkan hati). Berkata Imam Ghazali bahwa Inkisar ini akan memporak porandakan hati, namun kelak akan membuahkan kekuatan baru dan Istiqomah, kesucian hati, dan ia akan tenang dan lebih tegar dan istiqomah dari sebelumnya.

Wednesday, March 7, 2007

Fenomena Friendster.Com & Testimonials


'Kamu ikut Friendster??' atau, 'Kirim aku testimonial donk'. Seperti itulah kira-kira pertanyaan dan permintaan yang sering dilontarkan. Percaya atau tidak, karena sangat ngetrendnya Friendster hingga yang biasanya jarang menggunakan internet, bisa menjadi berinternet ria. Atau yang semula gaptek internet menjadi ingin belajar internet karena sangat ingin bergabung dengan situs ini, bahkan orang-orang yang belum ikut Friendster bisa dicap 'tidak gaul'

Friendster bisa digunakan untuk memperluas jaringan dengan manusia di seluruh dunia dan menjalin hubungan yang hampir memudar dengan teman-teman kita. Sampai-sampai kita bisa bertemu kembali dengan teman-teman semasa di SD, SMP, SMU, dan seterusnya. Friendster tidak hanya digunakan oleh individu, tetapi bisa juga oleh lembaga.

Friendster.com tentu bukan situs haram karena substansinya ia hanyalah fasilitas, dan halal haram sangat tergantung bagaimana kita menggunakannya. Bila kita bergabung karena ingin menjalin silaturahim dengan teman-teman, tentu tidak masalah, justru berpahala. Namun bisa menjadi masalah bila ternyata digunakan untuk mencari cewek/cowok ganteng, bertemu kecengan semasa SMU, menonjolkan kelebihan identitas diri, pamer ketampanan/kecantikan di picture, dan lain-lain, nah ini nih yang harus diluruskan; niat dan caranya.
Banyak kalangan telah masuk ke situs ini, termasuk kalangan aktivis da'wah yang tak mau ketinggalan untuk memanfaatkannya sebagai ajang silaturahim dengan sesama aktivis maupun teman-teman da'wah fardiyah agar kian erat di dunia maya dan di dunia nyata. Perkembangan teknologi memang sudah seharusnya digunakan untuk memperluas basis da'wah.

Namun ada satu hal yang perlu diperhatikan ketika bergabung dengan Friendster.com, yaitu pada testimonial atau kesaksian. Di sini biasanya seseorang memberi kesaksian tentang temannya. Dan berdasarkan pengamatan penulis, jarang sekali didapati isi testimonial itu berupa hal-hal yang buruk, umumnya adalah pujian-pujian yang bisa melenakan si penerima. Terlepas pujian itu jujur atau bohong, yang jelas PUJIAN sudah dilontarkan dan si penerima meng-approvenya.

Ketika seseorang menerima testimonial, tentu sebelumnya ia sudah mengetahui isinya. Lantas, layakkah pujian itu ditampilkan di depan khalayak? Apatah lagi bila sampai mengoleksinya! Mengoleksi pujian, Astaghfirullah, ya Rabbi, sungguh bisa membuat hati kotor. Rasulullah saw bersabda, Taburkanlah pasir ke wajah orang yang suka memuji-muji. Mintalah fatwa pada hatimu, tentu engkau rasakan kegelisahan karena mengoleksi pujian. Cukuplah amal-amal itu tersiar di kalangan penduduk langit saja.

Itulah yang harus dilakukan dari sisi si penerima pujian. Sedangkan dari sisi si pemberi pujian, 'Seorang memuji-muji kawannya di hadapan Rasulullah saw, lalu beliau berkata kepadanya, 'Waspadalah kamu, sesungguhnya kamu telah memenggal lehernya, sesungguhnya kamu telah memenggal lehernya (diucapkan berulang-ulang).' (HR.Ahmad)

Mengapa dikatakan 'memenggal leher' Karena hakekatnya, pujian itu bisa melenakan si penerima. Bila tak kuat iman, pujian bisa membuatnya ujub (bangga diri), riya (ingin dipuji), sum'ah (ingin kebaikannya tersiar), sehingga hapuslah pahala-pahalanya dan membuatnya masuk neraka. Bayangkan, saudara kita yang semula telah sejengkal lagi memasuki surga menjadi terhempas ke neraka akibat ujub, riya, dan sum'ahnya muncul ke permukaan. Dan itu disebabkan pujian kita. Karena itu kasihanilah saudaramu, alangkah baiknya bila kita mengisi testimonial itu dengan tausiah (nasehat) kepadanya. Ini akan lebih menjaga saudara kita. Cukuplah pujian dan wujud kekaguman itu disimpan dalam hati kita masing-masing hingga akhir perjumpaan kita dengan-Nya, hingga kemenangan hakiki menuju surga tercapai.

Akhirnya, fenomena Friendster harus disikapi secara bijaksana dan diarahkan untuk mempererat silaturahim dengan saudara-saudara kita di seluruh penjuru dunia. Testimonials adalah bagian dari Friendster, namun bila ternyata testimonial dapat menjerumuskan saudara kita, adalah lebih baik dihindari. Jika engkau mencintai saudaramu-saudaramu karena Allah dan inginkan keselamatan akhirat mereka, please forward this article to them. Jazakumullah. (AW)

www.dudung.net ... waduh aku banget "sering minta testimonial sama temen2... :( ", semoga aku bukan termasuk pada golongan orang2 yang demikian

Tuesday, March 6, 2007

Ingat... Ingat...


Ingat 5 perkara sebelum 5 perkara…

Mungkin aku sudah hapal dengan 5 perkara itu….
Tapi mungkin hanya sekedar hapal saja..

Sehat sebelum sakit…
Muda sebelum tua
Kaya sebelum miskin
Lapang sebelum sempit
Hidup sebelum mati….

Apa sih arti kehidupan… “tidaklah diciptakan jin dan manusia melainkan hanya untuk menyembah pada-NYA”…
Tapi kenapa aku terkadang lupa akan hakikat tersebut…

Tenggelam aku dalam jurang kehidupan yang amat fana ini,… menikmati segala dosa yang telah sedang dan akan aku buat…

Astaghfirulloh… apa yang aku pikirkan sebenarnya…. Aku tidak akan abadi di dunia ini… dunia ini hanya persinggahan tempat aku mengumpulkan bekal untuk perjalananku untuk dunia yang kekal…

Apakah di kehidupan abadi nanti aku akan mendapatkan tempat yang layak.. setidaknya bukan di neraka-MU… Tapi apakah layak… pasti tak layak… sangat tidak

Sedangkan aku selalu berkubang dalam lumpur dosa,…walau kadang aku menyadarinya dan kembali pada-MU… namun aku tau aku selalu tertipu…

Saat sehat aku jarang bersyukur…mendzolimi diri ini dan berbuat semau aku…
Kini tiba masa muda ku… namun setiap detiknya masih saja terasa tak berarti dan hampa….berlalu dan terus…
Saat ku memiliki kelebihan rizki dari-MU… jarang sekali aku menafkahi dijalan-MU, aku belikan sesuatu yang sia-sia yang tidak menjadi ilmu malah menjadi abu bahkan asap…
Waktu-waktu luang aku banyak isi dengan sesuatu yang sia-sia, setelah seharian bekerja hanya ku buat sisa waktu ku untuk memanjakan diri sendiri…Beribadah mungkin hanya dalam hitungan menit… jika sudah jam maka aku sudah berbangga… padahal… hina nya diri..
Tapi … Aku masih punya hidup.. yang entah sampai kapan ujungnya… sedang 4 waktu itu bisa berulang bisa kembali … namun…
Hidup tak akan kembali… terlambat untuk memperbaiki segalanya… putus sudah segala daya upaya yang bisa di buat… tercatat sudah tempat kembali yang hakiki… jika ajal sudah menghampiri… jika gelar almarhum/almarhumah telah melekat…

Astaghfirulloh…

Ingat 5 Perkara sebelum 5 Perkara…

Kata-kata ini miskin akan ayat-MU dan sunnah nabi-MU… Namun inshaALLOH bersumber dari itu… Wallohu’alam…
Diana… Luang waktu saat ini semoga bermanfaat

Wednesday, February 28, 2007

Logika Terbalik

Logika Terbalik…

Entah dari mana aku mendapatkan kata itu, kata yang semula maknanya sangat tak ku mengerti. Hingga akhirnya ku pahami makna itu pada setiap perjalananku untuk menggapai puncak gunung ciptaan-MU.

Bermula saat perjalanan pertama ku menggapai puncak gunung gede… betapa letih lapar dan dingin yang bisa ku rasakan, sempat berfikir untuk apa ku lakukan semua ini, namun keangkuhan ku begitu kuat.

Langkah demi langkah ku tapaki… menyusuri tiap sudut kemiringan gunung itu…
Subhanalloh…Saat aku sampai di puncak… Ku lihat betapa indah ciptaan-MU namun tentu tak lebih indah dari sang pencipta..

Hingga tiba saat aku kembali ke rumah, entah kenapa kasur yang selama ini ku tiduri terasa sangat empuk dan nyaman, padahal dulu kadang aku kurang mensyukurinya. Udara jakarta yang biasanya ku rasakan panas, menjadi terasa hangat menyentuh diri ku. Makanan dan minuman yang ku makan pun terasa sangat nikmatnya walau dengan lauk ala kadarnya…

Itulah logika terbalik…

Gigitan nyamuk yang menyebabkan gatal akan membawa kenikmatan ketika digaruk (Makanya jangan suka mengutuk nyamuk yah) coba deh kalau ga gatel terus di garuk… malahan lecet :)

Begitupun dengan semua beban kehidupan yang menguras air mata kita, adalah satu bentuk logika terbalik… yang sepatutnya kita jalani dengan rasa syukur

Namun bukan berarti kita harus minta keburukan…

Berdoalah dengan selalu meminta yang terbaik menurut pandangan ALLOH dengan tetap selalu berusaha dan berdoa..

“Ya ALLOH berikanlah kami kenikmatan hidup yang dapat membawa kami pada kenikmatan yang hakiki, keberkahan dan keridhoan dari-MU”

Wallohu’alam bishowab
Jakarta 28 Februari 2007
Mohon koreksinya jika ada yang salah dan kurang

Monday, February 26, 2007

Jawaban


Sabili No.16 Th.IX

Suatu ketika, Syafiq Al-Balkhi bertanya kepada muridnya, Hatim Al-Asham, "Apakah pelajaran yang dapat engkau petik sejak menemaniku?"

Mendengar pertanyaan dari Sang Guru, Hatim menjawab, "Ada enam pelajaran yang dapat aku petik.

Pertama, ketika aku melihat manusia selalu mencemaskan masalah rezeki sedangkan mereka bakhil dengan apa yang sudah mereka dapat dan tamak dengannya. Karena aku termasuk makhluk yang menjalar di muka bumi, maka aku tidak meresahkan hatiku apa yang telah dijamin Yang Maha Kuasa."Syafiq mendengar dengan seksama, "Bagus", ujarnya."

Yang kedua, karena aku melihat semua orang mempunyai teman yang menjadi tempat pengaduannya untuk mengatakan semua permasalahan dan rahasianya, sedangkan mereka tidak membelanya pada waktu temannya susah. Aku menjadikan amal shaleh sebagai temanku agar ia dapat membantuku pada waktu hisab dan membuatku dihadapkan kepada Allah.""Bagus," kata Syafiq lagi, dengan terus menanti uraian kalimat berikutnya dari sang murid."

Ketiga, aku melihat setiap orang yang menggunjingku bukanlah musuhku, bukan orang yang menzalimiku, bukan pula orang yang berbuat jahat kepadaku. Tapi orang-orang tersebut akan memberiku keuntungan dari kebaikan mereka dan akan menanggung dosa-dosaku. Musuhku adalah orang-orang yang apabila aku mentaati Allah, mereka menggodaku untuk melakukan kedurhakaan. Aku menganggap bahwa mereka itu adalah iblis, nafsu, dunia, dan hawa. Oleh karena itu aku menjadikan mereka sebagai musuhku. Aku akan berhati-hati dengan mereka dan mempersiapkan segala sesuatu untuk memerangi mereka. Aku tidak akan membiarkan mereka mendekatiku."Syafiq masih dengan ketekunannya memperhatikan ucapan muridnya itu. "Bagus," katanya lagi."

Keempat, aku melihat setiap makhluk hidup dalam keadaan diburu, dan pemburu tersebut adalah malaikat maut. Maka aku mempersiapkan diri untuk menemuinya dan akan segera menyambutnya tanpa penghalang.""Bagus," ungkap Syafiq lagi."

Kelima, aku melihat semua manusia selalu dalam keadaan saling menyayangi dan saling membenci. Lalu aku mempelajari sebab dari sayang dan benci. Oleh karena itu aku membuang jauh-jauh dariku sifat hasad. Kemudian aku mencintai semua manusia sebagaimana aku mencintai diriku sendiri."Syafiq berucap lagi menanggapi perkataan muridnya, "Bagus!""

Keenam, aku melihat setiap orang yang bertempat pasti akan berpisah dengan tempatnya. Maka aku melihat bahwa tempat kembali semua orang yang menetap tersebut adalah kubur. Oleh karena itu, aku mempersiapkan untuknya segala persiapan berupa amal-amal shaleh untuk menetap di tempatku yang baru tersebut sedangkan tidak ada tempat di belakangku kecuali surga dan neraka."

Untuk kesekiankalinya, Syafiq berkata lagi, "Bagus," ujarnya seraya menutup pembicaraan.

Tanda Kecil Kiamat


Hampir saja tidak boleh dibawa ke negeri Irak sepiring makanan atau sebuah dirham.“ Kami (para sahabat) bertanya, ‘Siapa yang melakukan itu ya Rasulullah?’ Beliau menjawab, “Orang-orang ajam (non-arab) yang melakukan tersebut.” (HR. Muslim dan Ahmad)
----------

Yang dimaksud dengan tanda-tanda kecil kiamat adalah peristiwa dan hal-hal yang dikabarkan oleh Nabi Muhammad SAW dan akan terjadi di akhir zaman, sebagai syarat dan isyarat akan munculnya tanda-tanda besar kiamat.

Tanda-tanda atau isyarat-isyarat kiamat adalah kata-kata yang berasal dari Al-Quran dan Sunnah. Allah SWT berfirman,“Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat, (yaitu) kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba. Karena sesungguhnya telah datang syarat-syaratnya.” (Muhammad: 18)
Dan dari Sunnah adalah jawaban Nabi SAW kepada Jibril AS ketika belau ditanya oleh Jibril tentang hari kiamat: “Bahwasanya yang ditanya tidaklah lebih tahu dari yang menanya.” Lalu Jibril bertanya lagi tentang syarat-syarat (tanda-tanda)-nya. Maka Nabi pun bersabda,“Apabila budak perempuan melahirkan tuannya, dan ketika penggembala kambing yang telanjang kaki serta kekurangan pakaian tinggal di gedung-gedung tinggi…” (HR. Muslim, Ahmad)

Adapun tanda-tanda kecil kiamat yang utama adalah:
1. Budak wanita melahirkan tuannya (HR. Muslim dan Ahmad). Hal ini merupakan kiasan dari banyaknya penaklukan Islam dan juga banyaknya para budak dari hasil penaklukan tersebut. Hingga para budak wanita akan melahirkan anak laki-laki yang akan menjadi tuannya karena anak tersebut adalah anak dari tuan wanita sang budak. Juga merupakan kiasan dari banyaknya kedurhakaan anak terhadap ibunya. (Sudah Terjadi)

2. Penyerahan urusan-urusan kepada yang bukan ahlinya. Telah bersabda Rasulullah SAW, “Apabila suatu urusan telah diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah masa kehancurannya.” (HR. Bukhary)
(Sudah Terjadi)

3. Sedikitnya ilmu dan munculnya kejahilan (kebodohan) manusia dalam arahan hidup dan persoalan yang menyangkut akhirat. (Sudah Terjadi)

4. Banyaknya pembunuhan yang terjadi dimana-mana. Telah bersabda Rasulullah SAW, “Sesungguhnya pintu gerbang hari kiamat akan datang suatu masa dimana turunnya pada kejahilan dan diangkatnya ilmu akhirat, dan banyak terjadinya pembunuhan.” (Muttafaqun ‘Alaih dari Ibn Mas’ud RA)
(Sudah Terjadi)

5. Tersebarnya pengkhianatan dan tuduhan terhadap orang-orang yang jujur. Rasulullah bersabda, “Diantara syarat-syarat hari kiamat adalah timbulnya hal-hal keji, kevulgaran dalam kekejian, pemutusan silaturahim, pengkhianatan terhadap orang jujur, dan kepercayaan pada orang-orang yang berkhianat.” (HR. Ahmad)
(Sudah Terjadi)

6. Umat-umat manusia yang lain berebutan terhadap umat Islam, sebagaimana orang-orang yang sedang makan berebutan terhadap sepiring makanan. (Makna HR. Ahmad)
(Sudah Terjadi)

7. Munculnya orang-orang bodoh yang ikut berbicara tentang urusan-urusan umum masyarakat. Rasulullah bersabda, “Di pintu gerbang hari kiamat akan muncul tahun kepalsuan (yang penuh penipuan), dimana orang-orang jujur akan menjadi tertuduh dan orang-orang yang semestinya tertuduh dipercayai. Dan pada masa itu pula muncul Ar-Rawaibidhah.” Lalu sahabat bertanya, ‘Apakah Ar-Rawaibidhah itu?’ Berkata Rasulullah, “Yaitu orang bodoh yang berbicara tentang urusan-urusan masyarakat umum.” (HR. Ahmad, Thabrani dari Abu Hurairah RA)
(Sudah Terjadi)

8. Hilangnya kehati-hatian manusia dalam mendapatkan rizki yang halal. Bersabda Rasulullah, “Akan datang kepada manusia suatu zaman, dimana orang-orang tidak peduli lagi terhadap apa-apa yang mereka peroleh, apakah rizki itu halal atau haram.” (HR. Bukhary dari Abu Hurairah)
(Sudah Terjadi)

9. Manusia saling bunuh membunuh tanpa tujuan kebenaran yang jelas. Bersabda Rasulullah, “Demi Dzat yang diriku berada di tangan-Nya, sungguh akan datang kepada manusia suatu zaman, dimana pada zaman itu si pembunuh tidak mengerti mengapa ia membunuh dan si terbunuh tidak mengerti mengapa ia dibunuh.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah)
(Sudah terjadi)

10. Irak terkena sangsi kepungan dan ditahan darinya makanan serta bantuan kemanusiaan. Kemudian dikepung negeri Syam (Suriah, Libanon, Yordania, Palestina) dan ditahan darinya makanan dan bantuan-bantuan. Sungguh telah terbukti sabda Rasulullah, “Hampir saja tidak boleh dibawa ke negeri Irak sepiring makanan atau sebuah dirham.“ Kami (para sahabat) bertanya, ‘Siapa yang melakukan itu ya Rasulullah?’ Beliau menjawab, “Orang-orang ajam (non-arab) yang melakukan tersebut.” Kemudian beliau SAW berkata, “Hampir saja tidak boleh dibawa sepiring makanan atau sebuah dirham kepada kaum Syam.” Lalu kami menanyakan lagi, ‘Siapa lagi yang melakukan itu ya Rasulullah?’ Beliau menjawab, “Orang-orang Rum (Eropa dan Amerika).” (HR. Muslim dan Ahmad)
(Sedang berlangsung)

11. Adanya gencatan senjata dan perdamaian antara kita (Muslim) dengan orang-orang Rum (Eropa dan Amerika).
(Hampir berlangsung)

Tanda ini merupakan tanda kecil yang terakhir, karena setelah itu akan terjadi lagi peperangan yang sangat dahsyat, dimana dalam peperangan ini umat Muslim akan dipimpin oleh Imam Mahdi. Perang ini merupakan perang sekutu (internasional) atau perang Armageddon, dimana setelah perang Armageddon ini orang-orang Rum (Eropa dan Amerika) akan mengkhianati kaum Muslimin dengan peperangan yang paling besar dan paling dahsyat. Hal ini akan disampaikan dalam bagian selanjutnya dari bahasan ini.

Telah bersabda Rasulullah SAW, “Aku menghitung ada enam perkara yang akan terjadi menjelang hari kiamat, yaitu: Kematianku, penaklukan Baitul Maqdis (telah terjadi pada zamannya Umar bin Khattab, ket. peringkas), kemudian kematian massal, kemudian melimpahnya uang (harta) sehingga apabila seseorang diberi gaji dinar maka ia tetap tidak puas, kemudian muncul fitnah yang memasuki setiap rumah orang Arab. Kemudian adanya perdamaian (gencatan senjata) antara umat Islam dan Bani Ashfar (Rum atau Eropa dan Amerika). Kemudian mereka mengkhianati kamu, dimana mereka akan menyerangmu di bawah 80 bendera, dan di bawah tiap-tiap bendera itu terdapat dua belas ribu tentara.” (HR. Bukhary, Ahmad, dan Thabrani)

[Diringkas dari buku “Umur Umat Islam, Kedatangan Imam Mahdi, dan Munculnya Dajjal” karya Amin Muhammad Jamaluddin. Halaman 13-23. Terjemahan diterbitkan oleh Penerbit Cendekia, cetakan keempat belas, Mei 2004.]

Umur Umat Islam


Menentukan umur umat Islam juga bukan dalam arti meramalkan kapan terjadinya kiamat karena sebenarnya hari kehancuran tersebut adalah rahasia Allah SWT, akan tetapi yang dimaksud adalah perkiraan-perkiraan global yang bersandarkan kepada keterangan Rasulullah dalam hadits-hadits yang shahih saja dan juga keterangan-keterangan ulama-ulama besar yang menerangkan hadits-hadits tersebut...

Umur umat Islam adalah semenjak diutusnya Nabi Muhammad SAW sampai terjadinya hari kiamat. Atau tepatnya sampai datangnya angin lembut dari arah Yaman Selatan, hingga dicabutnya nyawa setiap orang mukmin, dan hal itu terjadi setelah meninggalnya Isa bin Maryam. Kemudian tidak tersisa lagi di bumi ini seorang mukmin satu pun, dan tinggallah makhluk-makhluk yang paling durhaka, ingkar, dan jahat, atas mereka terjadilah hari kiamat.

Sedangkan umur umat Yahudi adalah semenjak Allah mengutus Nabi Musa AS sampai diutus pula Nabi Isa AS.

Ada pun umur umat Nasrani adalah semenjak diutusnya Nabi Isa sampai diutus Nabi Muhammad SAW.

Pembahasan umur umat Islam tidak bermaksud mempercepat roda vitalitas kehidupan dunia atau kehancuran alam. Rasulullah bersabda, “Jika kiamat telah mulai terjadi, sedang di tangan salah seorang kalian ada sebiji (bibit tanaman), maka jika ia sempat menanamnya menjelang kiamat itu, hendaklah ia menanamnya.” (HR. Bukhary dan Ahmad). Sehingga pembahasan tentang umur umat Islam tidak berarti bahwa kita akan berlaku lemah dan meninggalkan kerja, meninggalkan menuntut ilmu atau dakwah. Akan tetapi sebaliknya kita harus bersiap-siap menghadapi huru-hara dan peperangan akhir zaman tersebut dengan iman, ilmu, amal, dan takwa.

Menentukan umur umat Islam juga bukan dalam arti meramalkan kapan terjadinya kiamat karena sebenarnya hari kehancuran tersebut adalah rahasia Allah SWT, akan tetapi yang dimaksud adalah perkiraan-perkiraan global yang bersandarkan kepada keterangan Rasulullah dalam hadits-hadits yang shahih saja dan juga keterangan-keterangan ulama-ulama besar yang menerangkan hadits-hadits tersebut.

Hadits-Hadits Rasulullah tentang Umur Suatu Umat Diriwayatkan oleh Imam Bukhary dari Abdullah bin Umar RA bahwa beliau mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya masa menetapmu dibandingkan dengan umat-umat sebelum kamu adalah seperti waktu antara shalat Asar sampai terbenamnya matahari. Ahli Taurat (Yahudi) telah diberikan kepada mereka kitab Taurat, kemudian mereka mengamalkan kitab tersebut, sehingga apabila telah sampai waktu tengah hari, maka mereka pun lemah untuk mengamalkannya. Lalu mereka diberi pahala oleh Allah SWT masing-masing satu qirath. Kemudian diberikan pula kepada ahli Injil (Nasrani), lalu mereka mengamalkan kitab Injil sampai waktu shalat Asar. Dan setelah itu mereka lemah untuk mengamalkannya. Maka mereka pun diberi pahala oleh Allah SWT masing-masing satu qirath. Kemudian diberikan pula kepada kita kitab Al-Quran, dan kita mengamalkannya sampai matahari terbenam. Maka Allah SWT memberi ganjaran kepada kita masing-masing dua qirath. Berkatalah ahli kitab (Yahudi dan Nasrani), ‘Wahai Rabb kami, mengapa engkau beri ganjaran kepada mereka (Muslim) dua qirath dan engkau memberi ganjaran kepada kami satu qirath, sedangkan amalan kami lebih banyak dari mereka’”. Berkata Rasulullah, “Allah SWT menjawab (sambil bertanya), ‘Apakah aku berlaku zalim dalam memberi ganjaran dari amal kalian?’ Mereka menjawab, ‘Tidak.’ Allah SWT berkata, ‘Itu adala karunia yang Aku berikan kepada siapa saja yang Aku kehendaki.’” (HR. Bukhary)

Diriwayatkan oleh Imam Bukhary dari Abu Musa RA, Rasulullah bersabda, “Pemisalan antara kaum Muslimin dan Kaum Yahudi serta kaum Nasrani adalah seperti laki-laki kaya yang mengupah suatu kaum untuk melakukan sebuah pekerjaan untuknya sampai malam. Akan tetapi kaum tersebut hanya bekerja sampai tengah hari. Dan mereka berkata kepada laki-laki tersebut, ‘Kami tidak memerlukan gaji yang kamu berikan.’ Kemudian laki-laki itu mengupah suatu kaum yang lain seraya berkata, ‘Sempurnakanlah pekerjaan ini sampai selesai hari ini juga, dan kamu akan mendapatkan gaji seperti yang aku syaratkan. Kemudian kaum tersebut hanya bekerja sampai waktu shalat Asar dan berkata, ‘Ambillah olehmu apa-apa yang kami kerjakan.’ Kemudian laki-laki tersebut mengupah suatu kaum yang lain,dan mereka pun bekerja sampai penuh hari tersebut, sehingga terbenam matahari. Dan mereka mendapatkan gaji atas dua kaum sebelum mereka.” (HR. Bukhary)

Dari kedua hadits tersebut dapat disimpulkan bahwa waktu yang dimiliki oleh kaum Yahudi adalah sama dengan waktu yang dimiliki kaum Nasrani dan diteruskan (ditambah) waktu yang dimiliki oleh Muslim. Karena kaum Yahudi bekerja setengah hari sedangkan kaum Nasrani bersama kaum Muslimin bekerja setengah hari pula.Ketika ahli kitab protes dengan mengatakan ini dan itu maka Allah menerangkan kepada mereka bahwa Dia tidaklah menzalimi mereka, karena ganjaran yang diberikan kepada mereka adalah banyak dan tidak dikurangi sedikit pun.

Namun yang dipermasalahkan oleh mereka (ahli kitab) adalah karena Allah memberikan keutamaan dan karunia kepada umat Muhammad SAW dengan menambah pemberian.Kemudian jika dibandingkan antara kedua ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) dengan kaum Muslimin:1. Apakah sama antara orang-orang Yahudi yang mengatakan tentang binatang sapi, ‘Inilah Tuhanmu dan Tuhan Musa,’ dengan orang-orang Muslim yang mengatakan ‘Tiada Ilah selain Allah?’ Tentu tidak sama!2. Apakah sama antara orang-orang Yahudi yang mengatakan ‘Uzair anak Allah’ dan orang-orang Nasrani yang mengatakan ‘Isa al-Masih anak Allah,’ dengan kaum Muslimin yang mengatakan ‘Katakanlah Allah itu Esa, Allah tempat seluruh makhluk bergantung, Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan dan tidak ada satu pun yang sebanding dengan Dia?’ Tentu tidak sama!3. Apakah sama antara orang-orang Yahudi yang mengatakan ‘Sesungguhnya Allah adalah miskin dan kami adalah orang-orang kaya,’ dengan orang-orang Nasrani yang mengatakan ‘Apakah Tuhanmu dapat menurunkan hidangan kepada kami dari langit,’ dengan orang-orang Muslim yang engatakan ‘Engkaulah yang kaya wahai Allah dan kamilah yang miskin serta perlu kepada-Mu?’ Tentu tidak sama!4. Apakah sama antara orang-orang Yahudi yang mengatakan ‘Kami dengar dan kami ingkari,’ dengan orang-orang Muslim yang mengatakan ‘Kami dengar dan kami taat?’ Tentu tidak sama!5. Apakah sama antara orang-orang Yahudi yang mengatakan ‘Pergilah engkau bersama Rabbmu dan berperanglah, sesungguhnya kami akan duduk di sini saja,’ dengan orang-orang Muslim yang berkata ‘Pergilah engkau bersama Rabbmu dan berperanglah, sesungguhnya kami akan ikut berperang bersamamu?’ Tentu tidak sama!

Para sejarawan bersepakat bahwa masa kaum Yahudi dan kaum Nasrani adalah kira-kira 2000 tahun. Ada pun masa (umur) umat Nasrani adalah 600 tahun sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Bukhary dari Salman al-Faritsi RA bahwa Rasulullah bersabda, “Masa antara Isa dan Muhammad adalah selama 600 tahun.” (HR. Bukhary) Dengan demikian umur umat Yahudi adalah sekitar 1400 tahun lebih sedikit dimana ahli sejarah sepakat bahwa kelebihannya berkisar 100 tahun, sehingga tepatnya umur umat Yahudi adalah 1500 tahun. Dan bahwa umur umat Islam adalah sama dengan umur umat Yahudi dikurangi umur umat Nasrani, sehingga umur umat Islam adalah sekitar 900 tahun ditambah 500 tahun sama dengan 1400 tahun. Tambahan yang 500 ini didasarkan oleh hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Dawud, dan Al-Hakim dari Saad bin Abi Waqqash, dimana telah bersabda Rasulullah SAW, “Sesungguhnya aku berharap, bahwa umatku tidak akan lemah di hadapan Rabb mereka dengan mengundurkan umur mereka selama setengah hari.” Kemudian Saad ditanya, “Berapakah lamanya setengah hari itu?” Ia menjawab, “Lima ratus tahun.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Al-Hakim) Imam as-Sayuthi dalam kitab beliau yang berjudul al-Kasysyaf, ketika menerangkan tentang keluarnya Imam Mahdi, berkata, “Hadits-hadits hanya menunjukkan bahwa umur umat ini (Islam) lebih dari 1000 tahun dan tambahannya sama sekali tidak lebih dari 500 tahun.” Sesuai dengan penghitungan-penghitungan yang ikut kepada keterangan ulama-ulama besar kita yang berdasarkan kepada Sunnah-sunnah yang shahih.

Maka saat ini kita berada dan hidup pada periode terakhir sebelum masa penghabisan dan masa-masa persiapan untuk menghadapi huru-hara dan peperangan-peperangan besar, atau penghabisan yang mendahului munculnya tanda-tanda besar kiamat.Pembahasan/penghitungan umur umat Islam yang telah dijelaskan di atas senada dan diperkuat oleh perkataan para ahli kitab, bahwa masa berakhirnya dunia sudah semakin dekat. Sehingga bagian keterangan para ahli kitab ini sengaja tidak diringkas oleh peringkas.Ringkasan setelah bagian ini adalah tentang kedatangan Imam Mahdi sebagai pembatas antara tanda-tanda kecil dengan tanda-tanda besar kiamat.

[Diringkas dari buku “Umur Umat Islam, Kedatangan Imam Mahdi, dan Munculnya Dajjal” karya Amin Muhammad Jamaluddin. Halaman 35-45. Terjemahan diterbitkan oleh Penerbit Cendekia, cetakan keempat belas, Mei 2004.]

Monday, February 19, 2007

Sedih...


Setiap manusia pasti pernah ngerasain yang namanya sedih...
Seorang yang tegar, kuat, macho, sangar, pinter,... pasti pernah ngerasain yang namanya sedih
Sedih itu merupakan hal yang fitrah bagi setiap manusia

Jadi jangan pernah takut untuk sedih...
Tapi takutlah untuk tetap terpuruk dalam kesedihan itu
Dan jangan pernah takut untuk sedih...
Karena kadang kesedihan itu adalah bahan bakar pembakar semangat

Hidup itu bagaikan roda, kadang di atas kadang di bawah
Hidup itu tidak akan selalu indah.. pasti ada laranya

Tapi..... Jangan pernah menyerah dengan kesedihan
SEMANGAAAAT.... :)
Sesudah kesulitan pasti ada kemudahan...
ALLOH Ghoyatuna
ALLOH adalah tujuan kami.... that's the key

Sedikit kata2 penghibur dikala lara :)
Jakarta 19 februari 2007
5:26 pm

Monday, February 5, 2007

Selamat Tinggal


Selamat tinggal wahai dunia duka
Dan selamat datang wahai dunia iman
burung yang patah sayapnya
Takkan mati karena lukanya

Wahai hatiku yang sedih perangainya
Sungguh kesedian itu telah meninggalkan diriku
Kan terbang aku kedunia cinta
Karena aku seorang muslim
yang membumbung dengan iman

Gelarku adalah muslim dan itu cukup bagiku
Aku termasuk kedalam tentara keimanan
Al Qur'an adalah cahaya dan sinar
Islam adalah kecintaan dan kerinduanku

Dekaplah wahai dunia kesucian
Sehingga sentuhan kasihmu menemui perasaanku
Temanku adalah kebersihan dan kesucian
Pahlawan tentara ar Rahman

Dibawah naungan agama aku hidup
Untuk menebus keislamanku yang nyaris sirna
Sehingga aku menjadi khalifah di dunia
Dan mengibarkan tinggi - tinggi panji Al Qur'an

(Izzatul Islam : Wadaan)

Tuesday, January 16, 2007

Kehancuran Sunnah


Maha Suci Allah Yang Maha Menguasai setiap sudut Angkasa Raya semesta yang Tunggal adalah milik Nya, Maha Suci Allah Yang Maha Tunggal menghamparkan Jagad Raya dengan kemegahan dan kesempurnaan, Maha Suci Allah Yang Maha Abadi dalam Kesempurnaan dan Keindahan Nya,Segala Puji Bagi Allah Yang Menyemarakkan Angkasa Raya dengan cahaya Keagungan Nya, Segala Puji Bagi Allah Yang Menampilkan keajaiban ciptaan Nya di segenap langit dan bumi, Allah.. Nama Yang Maha Abadi dan Tunggal dalam Kekuasaan, Allah.. Nama Yang Maha Abadi dan Tunggal dalam Menentukan, Gema kewibawaan Nya menundukkan seluruh Alam Semesta, ketika kekuatan Nya ditampilkan Nya maka runtuhlah benteng kekuatan hamba Nya, direnggut Nya kekuasaan Raja penguasa dengan kematian.., mereka terenggut dari singgasana mulia untuk berlutut ketakutan mempertanggungjawabkan setiap nafasnya,
Telah Kuciptakan engkau dari ketiadaan, kutumbuhkan sel dirimu pada tubuh ayahmu, lalu kubenamkan sel dirimu di rahim ibumu, lalu Aku Mengasuhmu siang dan malam di rahim ibumu dalam kesendirian, hingga terangkailah 40 hari sebagai air mani, 40 hari kemudian sebagai gumpalan darah, 40 hari kemudian menjadi gumpalan daging, 40 hari kemudian kupecah-pecah bentuk tubuhmu dengan panca indera, lalu kuhembuskan padamu ruh.. (rujuk shahih Bukhari hadits no.3036, 3154, 6221, 7016).
Lalu kubuat kau lahir ke muka bumiku, hidup, makan dan minum dari rizki yang kuciptakan, engkau bertebaran diatas bumiku, kusiapkan untukmu nafkahmu, ayah ibu yang menyayangimu, teman-teman yang menemanimu, pohon-pohon yang menaungimu, kubuat kau melihat dan mendengar, kuciptakan dua kaki agar kau bisa berjalan, kujadikan milyaran sel tubuhmu taat pada keinginanmu…
Akan datang waktu Aku akan memanggilmu, Kuperintah Kau untuk menghadap Ku dengan perintah yang tak mampu kau tolak, kau harus berpisah dengan penglihatanmu, pendengaranmu, hartamu, kerabatmu, kehidupanmu, karena itu semua memang bukan milikmu, itu semua adalah Milik Ku, dan dirimu pun sepenuhnya adalah Milik Ku..
“Apakah manusia tidak memandang bahwa sungguh kami menciptakannya dari air mani, maka kemudian ia hidup dan mendebat (menentang dan membangkang) pada kami” (QS Yaasiin 77). “Sungguh mereka melihatnya jauh (hari kiamat) dan kami melihatnya (hari kiamat) sangat dekat, hari dimana langit luluh mencair, dan jadilah gunung-gunung bagai debu berserakan, maka saat itu para bunda yang mengasuh bayinya tak lagi memperdulikan bayi yang diasuhnya, ketika diperlihatkan atas mereka, hari saat para pendosa bermaksud menukar azab dengan anak-anaknya, atau menukar azab itu dengan suami atau istrinya, atau dengan kelompok teman-temannya yang dahulu bersamanya, atau menukar azab dengan seluruh penduduk di bumi asal ia selamat sendiri, sungguh itu sia-sia.., namun itulah Api yang bergejolak, (Api yang demikian dahsyatnya) Mencerai beraikan tulang rusuk satu sama lain, Bergemuruh memanggil mereka yang berbuat jahat dan berpaling dari kebenaran, (QS Alma’arij 1-17).
Saudara-saudaraku yang kumuliakan, sungguh musuh-musuh islam terus mengobarkan api kegelapan yang menghanguskan sunnah Muhammad saw, alangkah mengejutkannya ketika justru dirimu terlibat dalam penghancuran sunnah Nabi kita saw, kita jadikan bibir ini terlibat menghancurkan sunnah Nabi kita saw, kita jadikan akal logika kita untuk merubuhkan sunnah Nabi kita saw, Saudara-saudaraku yang kumuliakan, sungguh Poligami adalah salah satu dari ajaran Nabi Kita Muhammad saw, dan telah berjaya diatas ummat ini berabad-abad lamanya, namun hari-hari ini muncullah musuh-musuh islam yang mengobarkan api itu, maka kitapun bermunculan pula untuk mendukung mereka menghancurkan ajaran Nabi kita saw, Tak ada ikhtilaf oleh seluruh Ulama, Muhaddistin, para Imam, sahabat, yang punya satu pendapatpun melarang poligami, hanya muncul di zaman kita ini yang mengingkari ajaran Nabi kita saw, Poligami diperbolehkan tanpa syarat apapun selain syarat akad nikah biasa..,
Sungguh.. kita ini diperintahkan menyembah Allah dan bukan menyembah logika, apakah kita harus menjadikan hukum Nya itu dibawah logika kita?, kita tak perlu menjadikan hikmah yang tersimpan dalam poligami atau sunnah lainnya sebagai syarat untuk membenarkannya, lalu bila hikmahnya belum kita temukan maka kita kufur dan menolaknya, kita menyembah Nya dan sungguh Dzat Nya swt tak terpecahkan oleh Logika, karena yang paling gaib adalah Dia swt, maka bila kita menolak hukum hanya karena tak masuk akal, maka kita sudah menentang Nya, menyembah akal kita dan tidak beriman kepada Nya dan tidak pula mengakui Muhammad saw sebagai utusan Nya, karena ada hal yang kita akui merupakan kesalahan dari ajaran sang Nabi saw,
Sungguh.. Poligami ini menjadi momok yang mengerikan bagi kaum istri, mengapa?, bukankah Allah Yang Maha menentukan segala-galanya, dan selama ini semua orang tahu bahwa poligami adalah boleh dalam islam, namun barangkali tidak 1 dari 1000 suami yang melakukan poligami walaupun itu diperbolehkan, lalu apa yang mereka risaukan?, seakan mereka sudah tidak punya tuhan untuk dijadikan sandaran perlindungan, Betul, banyak kaum istri yang belum mampu bersabar dalam hal ini, namun belum mampu bukanlah menginkari, sama halnya dengan orang yang tak punya uang untuk Umrah dan haji yang sunnah (sudah melakukan yang wajibnya), maka apakah kita mengatakan haji sunnah itu batil dan dilarang?, apa hak kita mengatakan batil pada sunnah Nabi saw?, jauh beda antara yang tidak mampu dengan yang mengingkari,
Betul.. poligami banyak diselewengkan oleh para suami, hingga dijadikan alat pengumbar syahwat, merebut kekayaan, menyombongkan diri, berkhianat pada istri, dan contoh lainnya, dan banyak pula diselewengkan oleh istri muda untuk merebut harta atau lainnya, namun itu semua adalah oknum, dan penyelewengan itu terjadi dalam segala hal dan bukan hanya dalam poligami, contohnya dalam pernikahan monogami pun demikian, banyak terdapat penyelewengan dalam pernikahan yang demi keduniawian atau demi kelicikan, atau demi syahwat dan lainnya, demikian pula pada shalat, bisa saja diselewengkan dengan untuk mencari perhatian misalnya, atau agar dianggap shalih, atau lainnya, demikian pula puasa, haji, zakat dan lainnya, penyelewengan mestilah ada, dan penyelewengan oknum tak dapat menafikan (menghapuskan) suatu ajaran syariah, kesalahan adalah pada oknum dan bukan pada hukum,
Tak mustahil sebentar lagi akan bermunculan pula pendapat mengingkari hal-hal yang fardhu, tak mustahil pula pendapat kelak mengingkari puasa, kenapa harus menahan lapar?, atau mengingkari haji, kenapa harus tawaf dan sa’i?, kenapa harus melempar batu di Mina dengan 7 batu selama 3 hari berturut-turut..?, kenapa harus berpanas-panas terik berdesak-desakan bahkan bisa mati terinjak injak hanya sekedar untuk melempar batu-batu kerikil?, bukankah ini merusak kulit?, bisa pula tertular wabah batuk, atau penyakit-penyakit yang dibawa dari seluruh dunia..?, akhirnya kita akan terjebak pada puncak kekufuran, yaitu.. : kenapa aku menyembah sesuatu yang tak terlihat.., tak terdengar, tak terasa, kenapa harus menyembunyikan diri Nya, kenapa tak tunjukkan..?
Maka jadilah logika kita menjadi tuhan kita, runtuhlah seluruh kemuliaan iman dan tauhid dari sanubari kita, sirnalah seluruh amal ibadah kita, dalam jurang kemurtadan yang menuju kehinaan yang abadi.. diawali dari hembusan penolakan pada Poligami, yang kita turut berperan serta untuk menghancurkan sunnah Nabi saw, ketika dipadang Mahsyar kelak.., ketika terdengar seruan.., Fulan bin fulan maju kehadapan Allah..!, maka satu wajah tertunduk maju.. maka Allah swt berkata : Engkau.., Engkau.., Engkau kah yang terlibat menghancurkan sunnah Nabi Ku?, Engkau… Engkau.. engkau kah yang turut mencari 1000 dalil agar sunnah Nabi Ku diubah..?
Saudaraku, adakah kau calonkan dirimu sebagai pengkhianat Nabimu?, Naudzubillah dari hal ini.., saudara-saudaraku bangkitlah.., saudari-saudariku bangunlah.. bela sunnah Nabimu, mereka sedang menghanguskan bendera sunnah Nabimu saw, mereka menginjak panji sunnahnya saw, siapa mereka?, mereka saudara-saudaramu, kerabatmu, tetanggamu, teman-temanmu.. Saudaraku bangkitlah.. jangan berpangku tangan atas penghinaan pada sunnah Nabimu saw, tunjukkan baktimu pada nabi kita saw.
Katakanlah : “AKU MENCINTAI SUNNAH NABIKU MUHAMMAD SAW, WALAUPUN SELURUH BARAT DAN TIMUR MENGANGGAPNYA BURUK, DIMATAKU TETAP SUNNAH NABIKU JAUH LEBIH AGUNG DIATAS SEMILYAR LOGIKA KUFFAR..! AKU BERIDOLAKAN NABIKU MUHAMMAD SAW, DAN BAGIKU SEMUA SUNNAH NYA INDAH, DAN TAK ADA YANG LEBIH INDAH DIMATAKU SELAIN SUNNAH NABIKU SAW..!",
Dan ketika namamu terpanggil bertemu dengan nabimu Muhammad saw, jelanglah wajahnya dengan gembira, katakanlah : “WAHAI KEKASIHKU, WAHAI NABIKU, WAHAI KEBANGGAANKU, AKU DIKELOMPOK PEMBELA SUNNAHMU SAAT BANYAK ORANG MENGINKARINYA..!”
Sabda Rasulullah saw : “Barangsiapa yang bepaling dari sunnahku maka ia bukan dari golonganku” (shahih Bukhari hadits no. 4776, shahih Muslim hadits no.1401), “Barangsiapa yang menghidupkan sunnahku maka sungguh ia mencintaiku, dan yang mencintaiku akan bersamaku di sorga” (HR Tirmidziy) “Barangsiapa yang berpegang pada sunnahku dimasa rusaknya ummatku, maka baginya pahala 100 orang yang mati syahid” (Azzuhdulkabir hadits no.207).
Dalam kegelapan di lobang kubur yang panas dan sempit terdengarlah rintihan memelas… Gusti… kasihanilah aku.. yang telah lancang menolak kemuliaan-kemuliaan yang diajarkan Nabi Mu saw.. Gusti… adakah kesalahan lebih besar kuperbuat daripada menentang sunnah Nabi Mu.. Gusti… aku telah berani mengangkat akalku diatas hukum Mu dan menganggap buruk apa-apa yang kau muliakan, Gusti… ada apakah pada diriku ini.. Gusti.. hanya engkaulah yang memiliki diriku sepenuhnya, maafkan hamba, kasihani hamba..
“Mereka beriman kepada Rasul dengan apa-apa yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya dan juga orang-orang mukmin, kesemuanya beriman kepada Allah dan malaikat-malaikat Nya, kitab-kitab Nya, dan Rasul-Rasul Nya, (mereka berkata), kami tidak membeda-bedakan (mendustakan) diantara Rasul-Rasul Nya, dan mereka berkata : Kami dengar maka kami taat, maka pengampunan Mu wahai Tuhan Kami dan hanya kepada Mu lah kami kembali, tiadalah Allah memaksa seseorang kecuali menurut kemampuannya, maka baginya pahala semua yang ia kerjakan dan baginya dosa yang dikerjakannya, Wahai Tuhan Kami Jangan Kau siksa kami bila kami lupa atau kami salah, Wahai Tuhan Kami jangan Kau bebani kami beban berat sebagai beban yang telah kau bebankan pada mereka yang sebelum kami, Wahai Tuhan Kami janganlah kau bebani kami apa-apa yang kami tak mampu menanggungnya, maafkanlah kami, ampunilah kami, kasihanilah kami, Engkaulah Tuan kami, maka tolonglah kami atas orang-orang kafir (QS Albaqarah 285-286).

Thursday, January 4, 2007

YA RABB


يـَـا رَ بَّ مَـكَّــة َ وَ الــصَّـــفَـا بِـمُـحَــــمَّـدٍ
اِغْــفِـرْ لَـــنَـا يـَا سَــا مِــعًـا لِــدُعَـانَـا
Wahai Pemilik Makkah dan Bukit Shafa, demi Muhammad,
Ampuni dosa kami Wahai Yang Maha Mendengar do’a kami.


اُ كْـــتُمْ هَـــوَ انَ اِنْ أَرَ دْ تَ رِ ضَـــانَ
وَ احْــذَرْ تُـــبِـيْــحُ بــِسِرِّ نَـا لِـسِـوَ انَـا
Sembunyikanlah Kecintaan kepada kami apabila engkau menginginkan restu kami (para wali Allah),
Dan jagalah agar kau tak sesumbarkan apa-apa yang kau ketahui dari Kemuliaan kami.


وَ اخْــضَـعْ لَــنـَـا إِنْ كُـــنـْتَ رَ اجِــيَ وَ صْــلِــنـَـا
وَ اتْـرُ كْ مُـنــَـاكَ إِنْ أَرَ دْ تَ مُـنـَـانَـا
Tunduk dan panutlah kami apabila kau menginginkan bergabung dengan kami,
Dan tinggalkanlah cita-cita kosongmu apabila engkau menginginkan apa yang kami cita-citakan.


وَ اجْـــعَـلْ وُ قُــوْ فَــكَ مَــا بـَــقـِـــيْتَ بِــبَـابِــــنَـا
فَـــلَـــعَــلَّ اَنْ تـُحْــظَـى بـِـــنَـا وَ تَـرَ انَـا
Dan jadikanlah sisa usiamu kini untuk berada di pintu-pintu kami,
Maka semoga engkau akan mendapatkan anugerah dengan kedekatan kepada kami.


أَ وَ مـَــا عَـــلِــمْـتَ بِـأَ نَّـــنـَـا أَهْـــلُ الْـــوَ فَـــا
وَ مـُـحِــبــُّــــنَـا مَــا ذَ الَ تـَـحْــــتَ لِـــوَ انَــا
Apakah kalian tidak mengetahui, bahwa kami selalu bermurah hati,
Dan semua yang mencintai kami akan selalu di bawah panji kami.


فَـــإِ ذَا قَـــضَـيْتَ حُــقُــوْ قَـــنَـا يـَـا مُــدَّ عِــى
عَـــا يـَــنـْــتــَــــنَـا فِـى الْـكَــا ئــِــنـَـاتِ عِـيـَـانَـا
Apabila kalian jalankan permintaan kami ini, wahai yang menginginkan kemuliaan kami,
Maka kalian pasti melihat di semua alam akan keluhuran dan kebesaran kami dengan jelas.
نــَحْــنُ الْــكِـــرَ امُ فَـــمَــنْ أَتــَانَـا قَــاصِـــدً
نَــالَ الــسَّـــعَـادَ ةَ عِـنـْدَ مـَـا يـَــلْــقَــانَـا
Kami adalah kaum dermawan, maka barangsiapa yang datang kepada kami dengan suatu kebutuhan,
Maka ia akan mendapatkan keinginannya dan kebahagiaan ketika ia menemui kami.


فَــانْـــهَــضْ بـِــعَـذِ مِ لا َ تـَـكُــوْ نُ مُــقَـــصِّـرً ا
وَ انْــظُـرْ تـَـرَ ى الْـعُـــشَّـاقَ حَــوْلَ حِـمَـانَـا
Maka bangkitlah dengan penuh semangat, dan janganlah bermalas-malasan,
Lihatlah orang-orang yang mencintai dan merindukan kami, terayomi di dalam benteng-benteng kami.


مُـسْــتَــبْـشِـرِ يـْنَ بِـــنَــيْـلِ مَـا قَــدْ أَ مَّــلــُــوْا
فَــرِ حِــــيـْنَ مُـذْ نَــظَـرُ و ا الْـجَـــمَـالَ عِـــيَـانَـا
Mereka mendapat kebahagiaan dengan datangnya kabar gembira,
bahwa mereka diberi segala yang mereka dambakan,
Mereka dilimpahi kegembiraan sejak mereka memperdulikan keindahan yang sejelas-jelasnya (Muhammad SAW).

هَـامُــوْ ا بِــعِـشْــقَــتِــهِـمْ سُــــكَـارَ ى عِــنْـدَ مَــا
كُــشِـفَ الْـحِــجَــابَ وَ شَـاهَــدُوا مَـغْــنَـانَـا
Maka pusatkanlah perhatianmu bersama apa yang menyibukkan mereka,
dan dengan apa-apa yang mereka rindukan,
Ketahuilah bahwa mereka itu telah terbuka baginya hijab ma’rifah dan mereka telah menyaksikan kemuliaan kami.

فَـهُـــمُ الْــمُرَ ادُ وَ لاَ يــُرَ ادُ سِـــــوَ ا هُـمُ
فَــالْـــقَــلْــبُ مُـشْـــتَـغِـلٌ بـِـــهِمْ وَ لْــهَــانَـا
Maka mereka adalah yang paling pantas untuk dituju, dan tiada lagi yang pantas dituju selain mereka,
Dan hati yang sibuk dengan selain urusan mereka, adalah hati yang pasti terpenuhi kebingungan.

كَرِّ رْ لـِـسَــمْـعِـى ذِ كْـرَ ا هُمْ وَ حَــدِ يــْـثَــهُمْ
تـَــعْـمَـلُ مَــعِـى بِــحَـــيـَـا تِـــهِـمْ إِحْـسَـــانَـا
Maka ulang-ulanglah untuk selalu memenuhi pendengaranmu dengan mereka dan perkataan mereka,
Dan sibuklah dengan beramal baik bersama-sama dalam kehidupan mereka.

يـَـا رَ بَّ مَــكَّـــةَ وَ الــصَّـــفَـا بـِمُـحَـــمَّـدٍ
اِ غْــفِـرْ لَــنـَـا يـَـا سَــا مِـعـًـا لِــدُ عَـانَـا
Maka Wahai Pemilik Makkah dan Bukit Shafa, demi Muhammad,
Ampuni dosa kami wahai yang selalu mendengar do’a kami.

ثــُــمَّ الــصَّـــــلا َةُ عَــلَـى الــنَّـــبِـى وَ آلــِــهِ
مَــا حَــرَّ كَـــتْ رِ يـْـــحُ الـصَّــبـَـا أ َغْــصَـانَـا
Lalu limpahan Shalawat atas Nabi dan Keluarganya,Sebanyak hembusan angin di pagi hari.

Tuesday, January 2, 2007

First Time


Ini hari pertama aku buat blog, masih coba2 sih... mudah2an dengan blog ini bisa buat aku lebih berkreasi dan belajar. Makasih buat kaka ku yang ganteng yang kasih tau aku cara buat blog ini, syukron katsir akhii...

Ampunan ALLOH lebih luas daripada lautan dosa


"Wahai anak manusia, setiap kali engkau meminta kepada-Ku dan mengharap dari-Ku, maka Aku akan ampunkan bagimu apa yang telah lalu dan Aku tidak peduli betapapun besar dan banyaknya dosamu. Wahai anak manusia, seandainya dosa-dosamu mencapai setinggi langit, kemudian engkau meminta ampun kepada-Ku, maka Aku akan mengampunimu dan Aku tidak peduli. Wahai anak manusia, seandainya engkau datang kepada-Ku dengan membawa setumpuk dosa sebesar bumi, kemudian engkau berjumpa dengan-Ku tanpa menyekutukan Aku dengan sesuatu apapun, maka Aku akan memberikan ampunan sebesar bumi itu pula" (Hadits Qudsi Riwayat Turmudzi)